Unjuk diri Soekarno kepada dunia lewat Masjid Istiqlal
Kamis, 23 Februari 2017 09:04
Reporter : Sania Mashabi
Masjid Istiqlal. ©wikipedia.com
Merdeka.com - Besar, megah, dan hidup. Begitulah
suasana lingkungan Masjid Istiqlal. Lokasi ini seolah tidak pernah tidur
lantaran banyak masyarakat Indonesia datang berbondong-bondong untuk
mendatanginya. Bukan hanya tempat ibadah, Istiqlal juga salah satu
cita-cita Presiden Indonesia pertama, Soekarno bersama para ulama.
Setelah kemerdekaan, para ulama bersama Soekarno sangat ingin membuat masjid berukuran besar sebagai lambang syiar agama Islam di Indonesia. Bukan hanya untuk agama, Soekarno juga menyebut pembuatan ini sebagai baktinya kepada Tanah air.
Semua itu terungkap dalam isi pidato Soekarno di Istana Negara tahun 1966 silam. Pernyataan itu disampaikan Soekarno di depan para alim ulama dan anggota Panitia Masjid Istiqlal. Bahkan isi pidato dirinya dibuat prasasti dan diletakan di area masjid sebagai wujud menghormati para pendiri bangsa.
"Oleh karena itu aku punya cita kepada tanah air bangsa dan agama bahwa aku bercita-cita Masjid Jami yang terbesar di dunia ini yang sekaligus memberi kemegahan syiar kepada agama Islam," kata Soekarno, seperti dikutip dari prasasti isi pidatonya di Masjid Istiqlal.
Selama pembangunan masjid agar membanggakan di mata dunia, Soekarno tidak ingin bertiang kayu dan beratap genteng. Hingga akhirnya dia mengusulkan tiang masjid terbuat dari beton berlapis batu marmer dan beratap logam, sehingga tidak mudah berkarat.
Masjid Istiqlal bagi Soekarno juga melambangkan kebesaran bangsa Indonesia di seluruh dunia. Karena pada saat pembuatan tiang pertama Masjid Istiqlal, disaksikan banyak duta besar dari pelbagai belahan dunia.
"Perbuatan ini disaksikan oleh seluruh dunia yang diwakili oleh duta-duta besar dan lebih-lebih saya bergembira karena Kejadian ini disaksikan oleh bendera Kita sang saka merah putih," ujar Soekarno.
Dia berharap bahwa Istiqlal bisa menjadi masjid yang terbesar di Asia Tenggara atau bahkan dunia. Bisa mengalahkan masjid di Istanbul maupun Kairo.
"Mungkin sekali Jami yang akan datang ini adalah masjid yang terbesar di seluruh dunia sudah nyata jikalau sudah jadi masjid, ini menjadi adalah masjid terbesar di seluruh Asia Tenggara. Tetapi mungkin sekali dia adalah yang terbesar di seluruh dunia lebih besar daripada masjid Istanbul atau Kairo saudara-saudara," ungkapnya.
Tepat pada tanggal 22 Februari 2017 ini, Masjid Istiqlal genap berusia 39 tahun. Sesuai dengan cita-cita Soekarno, hingga kini Istiqlal tetap menjadi masjid terbesar di Asia Tenggara dan masih aktif dalam memancarkan syiar agama Islam melalui kegiatan rutin diadakan para pengurusnya. Selain itu, pamor masjid Istiqlal juga belum redup di kalangan wisatawan lokal maupun asing.
[ang]
Setelah kemerdekaan, para ulama bersama Soekarno sangat ingin membuat masjid berukuran besar sebagai lambang syiar agama Islam di Indonesia. Bukan hanya untuk agama, Soekarno juga menyebut pembuatan ini sebagai baktinya kepada Tanah air.
Semua itu terungkap dalam isi pidato Soekarno di Istana Negara tahun 1966 silam. Pernyataan itu disampaikan Soekarno di depan para alim ulama dan anggota Panitia Masjid Istiqlal. Bahkan isi pidato dirinya dibuat prasasti dan diletakan di area masjid sebagai wujud menghormati para pendiri bangsa.
"Oleh karena itu aku punya cita kepada tanah air bangsa dan agama bahwa aku bercita-cita Masjid Jami yang terbesar di dunia ini yang sekaligus memberi kemegahan syiar kepada agama Islam," kata Soekarno, seperti dikutip dari prasasti isi pidatonya di Masjid Istiqlal.
Selama pembangunan masjid agar membanggakan di mata dunia, Soekarno tidak ingin bertiang kayu dan beratap genteng. Hingga akhirnya dia mengusulkan tiang masjid terbuat dari beton berlapis batu marmer dan beratap logam, sehingga tidak mudah berkarat.
Masjid Istiqlal bagi Soekarno juga melambangkan kebesaran bangsa Indonesia di seluruh dunia. Karena pada saat pembuatan tiang pertama Masjid Istiqlal, disaksikan banyak duta besar dari pelbagai belahan dunia.
"Perbuatan ini disaksikan oleh seluruh dunia yang diwakili oleh duta-duta besar dan lebih-lebih saya bergembira karena Kejadian ini disaksikan oleh bendera Kita sang saka merah putih," ujar Soekarno.
Dia berharap bahwa Istiqlal bisa menjadi masjid yang terbesar di Asia Tenggara atau bahkan dunia. Bisa mengalahkan masjid di Istanbul maupun Kairo.
"Mungkin sekali Jami yang akan datang ini adalah masjid yang terbesar di seluruh dunia sudah nyata jikalau sudah jadi masjid, ini menjadi adalah masjid terbesar di seluruh Asia Tenggara. Tetapi mungkin sekali dia adalah yang terbesar di seluruh dunia lebih besar daripada masjid Istanbul atau Kairo saudara-saudara," ungkapnya.
Tepat pada tanggal 22 Februari 2017 ini, Masjid Istiqlal genap berusia 39 tahun. Sesuai dengan cita-cita Soekarno, hingga kini Istiqlal tetap menjadi masjid terbesar di Asia Tenggara dan masih aktif dalam memancarkan syiar agama Islam melalui kegiatan rutin diadakan para pengurusnya. Selain itu, pamor masjid Istiqlal juga belum redup di kalangan wisatawan lokal maupun asing.
[ang]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar