Pemkab Purwakarta sediakan beasiswa Islam Nusantara buat mahasiswa
Senin, 23 Januari 2017 20:39
Reporter : Bram Salam

Merdeka.com - Pemerintah Kabupaten Purwakarta akan
mengirim 20 mahasiswa untuk menjalani studi pasca sarjana di Sekolah
Tinggi Agama Islam Nahdhatul Ulama atau STAI NU di Jakarta.
Studi selama dua tahun ini secara khusus mempelajari Konsep Islam
Nusantara di Sekolah Tinggi milik organisasi Islam terbesar di Indonesia
itu.
Dosen STAI NU Jakarta, Kiai Ngatawi al Zastrow mengatakan, pihaknya membangun komitmen dengan pemerintah kabupaten setempat agar biaya studi pasca sarjana tersebut gratis. Kiai nyentrik yang selalu mengenakan blangkon dan baju dodot khas Jawa itu pun menekankan seleksi ketat akan dilakukan terlebih dahulu untuk menentukan personalia mahasiswa yang dapat belajar di kampusnya.
"Tim dari kami akan melakukan seleksi terlebih dahulu, ya namanya sudah Islam Nusantara jadi basic keislaman dan tradisi nusantara yang dia miliki harus kuat, dia harus fasih membaca dan menterjemahkan kitab kuning. Selain itu ya harus mampu membaca suluk tokoh lokalnya, kalau di sini berarti suluk-suluk tokoh Sunda, harus bisa 'ngawih' atau 'nembang' juga," kata Ngatawi di sela pertemuan dengan Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi di Bale Nagri Purwakarta, Senin (23/1).
Pemerintah Kabupaten Purwakarta juga secara internal akan membentuk tim seleksi yang bersinergi dengan tim seleksi bentukan STAI NU Jakarta. Persyaratan penguasaan Teknologi Informasi pun akan dimasukkan sebagai syarat bagi mahasiswa yang berminat terhadap beasiswa ini.
"Harus menguasai teknologi informasi terutama teknik penyebaran konten di sosial media, nantinya kan mereka bertugas menyebarkan materi yang dipelajari disana ke sosial media," ujar Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi.
Pertemuan dalam rangka kegiatan 'Anjang Sana' STAI NU Jakarta ke 13 kabupaten atau kota itu merupakan yang kedua setelah mereka ber-anjang sana ke kediaman Kiai Said Aqil Siradj di Ciganjur, Jakarta Selatan. Dari sana, mereka langsung menuju Kabupaten Purwakarta, Cirebon, Pekalongan, Kaliwungu Kendal, Semarang, Demak, Rembang, Sarang, Surabaya, Mojokerto, Jombang dan Yogyakarta.
Sebelum melakukan pertemuan dengan Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi, rombongan 'Anjang Sana' ini sempat berziarah ke makam Baing Yusuf Purwakarta yang merupakan guru dari Syaikh Nawawi al Bantani, ulama kharismatik asal Banten yang sempat menjadi Mufti atau Ahli Fatwa di Masjid al Haram, Mekah, Saudi Arabia. [gil]
Dosen STAI NU Jakarta, Kiai Ngatawi al Zastrow mengatakan, pihaknya membangun komitmen dengan pemerintah kabupaten setempat agar biaya studi pasca sarjana tersebut gratis. Kiai nyentrik yang selalu mengenakan blangkon dan baju dodot khas Jawa itu pun menekankan seleksi ketat akan dilakukan terlebih dahulu untuk menentukan personalia mahasiswa yang dapat belajar di kampusnya.
"Tim dari kami akan melakukan seleksi terlebih dahulu, ya namanya sudah Islam Nusantara jadi basic keislaman dan tradisi nusantara yang dia miliki harus kuat, dia harus fasih membaca dan menterjemahkan kitab kuning. Selain itu ya harus mampu membaca suluk tokoh lokalnya, kalau di sini berarti suluk-suluk tokoh Sunda, harus bisa 'ngawih' atau 'nembang' juga," kata Ngatawi di sela pertemuan dengan Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi di Bale Nagri Purwakarta, Senin (23/1).
Pemerintah Kabupaten Purwakarta juga secara internal akan membentuk tim seleksi yang bersinergi dengan tim seleksi bentukan STAI NU Jakarta. Persyaratan penguasaan Teknologi Informasi pun akan dimasukkan sebagai syarat bagi mahasiswa yang berminat terhadap beasiswa ini.
"Harus menguasai teknologi informasi terutama teknik penyebaran konten di sosial media, nantinya kan mereka bertugas menyebarkan materi yang dipelajari disana ke sosial media," ujar Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi.
Pertemuan dalam rangka kegiatan 'Anjang Sana' STAI NU Jakarta ke 13 kabupaten atau kota itu merupakan yang kedua setelah mereka ber-anjang sana ke kediaman Kiai Said Aqil Siradj di Ciganjur, Jakarta Selatan. Dari sana, mereka langsung menuju Kabupaten Purwakarta, Cirebon, Pekalongan, Kaliwungu Kendal, Semarang, Demak, Rembang, Sarang, Surabaya, Mojokerto, Jombang dan Yogyakarta.
Sebelum melakukan pertemuan dengan Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi, rombongan 'Anjang Sana' ini sempat berziarah ke makam Baing Yusuf Purwakarta yang merupakan guru dari Syaikh Nawawi al Bantani, ulama kharismatik asal Banten yang sempat menjadi Mufti atau Ahli Fatwa di Masjid al Haram, Mekah, Saudi Arabia. [gil]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar