Sebagai bentuk kecintaan, 6.000 pelajar main angklung di Gedung Sate
Minggu, 20 November 2016 13:27
Reporter : Mardani
Perayaan 50 tahun Pertuni. ©2016 merdeka.com/arie basuki
Merdeka.com - Sekitar 6.000 pelajar dan mahasiswa
bermain angklung secara bersama-sama di halaman Gedung Sate Bandung.
Acara yang digelar Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi Jawa Barat
itu merupakan bagian dari Angklung Days.
Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Jawa Barat Ida Hernida mengatakan ada sekitar enam ribu pelajar dan mahasiswa perwakilan dari kabupaten/kota se-Jawa Barat yang ikut serta dalam acara itu. Pada kesempatan tersebut juga akan ada diadakan Deklarasi oleh Asosiasi Angklung Indonesia (AAI).
Dia menjelaskan kegiatan Angklung Days ini merupakan salah satu even tahunan yang diselenggarakan oleh Disparbud Jabar, sebagai bentuk kepedulian dan kecintaan kita terhadap kesenian Angklung.
"Kita ketahui bersama, tahun 2010 Angklung ditetapkan oleh UNESCO, sebagai warisan budaya tak benda. Ini tentunya merupakan sebuah kebanggaan bagi kita sebagai warga Jawa Barat bahwa seni Angklung telah diakui oleh masyarakat dunia," kata dia, dilansir Antara, Minggu (20/11).
Menurut dia, kegiatan ini juga merupakan wujud nyata masyarakat Jawa Barat, dalam upaya memelihara dan mengembangkan seni angklung.
"Pemerintah Provinsi Jawa Barat akan terus berupaya untuk lebih meningkatkan kepekaan dan daya dukung, terhadap segala bentuk kegiatan dan kreativitas di bidang seni, salah satu nya kesenian angklung. Ini menjadi motivasi bagi pelatih/pengajar, pelajar, mahasiswa untuk terus mencintai seni khususnya seni angklung," kata dia. [dan]
Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Jawa Barat Ida Hernida mengatakan ada sekitar enam ribu pelajar dan mahasiswa perwakilan dari kabupaten/kota se-Jawa Barat yang ikut serta dalam acara itu. Pada kesempatan tersebut juga akan ada diadakan Deklarasi oleh Asosiasi Angklung Indonesia (AAI).
Dia menjelaskan kegiatan Angklung Days ini merupakan salah satu even tahunan yang diselenggarakan oleh Disparbud Jabar, sebagai bentuk kepedulian dan kecintaan kita terhadap kesenian Angklung.
"Kita ketahui bersama, tahun 2010 Angklung ditetapkan oleh UNESCO, sebagai warisan budaya tak benda. Ini tentunya merupakan sebuah kebanggaan bagi kita sebagai warga Jawa Barat bahwa seni Angklung telah diakui oleh masyarakat dunia," kata dia, dilansir Antara, Minggu (20/11).
Menurut dia, kegiatan ini juga merupakan wujud nyata masyarakat Jawa Barat, dalam upaya memelihara dan mengembangkan seni angklung.
"Pemerintah Provinsi Jawa Barat akan terus berupaya untuk lebih meningkatkan kepekaan dan daya dukung, terhadap segala bentuk kegiatan dan kreativitas di bidang seni, salah satu nya kesenian angklung. Ini menjadi motivasi bagi pelatih/pengajar, pelajar, mahasiswa untuk terus mencintai seni khususnya seni angklung," kata dia. [dan]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar